Samosir Berubah

"perubahan bisa dilakukan oleh siapapun"

masihkah akan ada danau toba ?

maridi

Danau Toba, adalaha danau terindah di dunia dengan ukuran panjang 100 km dan lebar 30 km. Danau ini terletak di pulau sumatera, ditengah danau ada sebuah pulau yang disebut pulau samosir.

Danau toba memiliki potensi yang sangat besar, bukan hanya sebagai tempat pariwisata tetapi airnya juga dimanfatkan untuk pembangkit listrik yakni PLTA Sigura-gura, ada juga yang dimanfaatkan PT Inalum.

Danau ini diperkirakan terbentuk kira-kira 73000-75000 tahun yang lalau melalui aktivitas tektonovulkanik. artinya merupakan proses dari vulkanik atau biasa disebut juga proses gunuk api dan juga pergerakan lempeng (tekton).

Sebenarnya jika ada pihak yang peduli danau ini bisa dikembangkan demi kemajuan peradaban manusia, tapi yang terjadi sekarang bukanlah hal demikian malah terjadi pencemaran yang sangat parah di danau ini. potensi yang ada dapat meliputi sebagai pusat penelitian ekologi air tawar, atau pusat ilmu kebumian, bahkan penelitian geothermalpun bisa dilakukan.

Samosir yang berada di tengah-tengah pulau samosir merupakan daerah yang sangat unik, selain terletak ditengah-tengan danau juga memiliki danau di dalam pulau tersebut. Danau yang berada di pulau samosir adalah danau sidihoni, saat ini danau ini hampir rusak total. Airnya sudah surut, bahkan tak berapa lama lagi mungkin daerah ini tak cocok lagi dengan sebutan danau melainkan hanya kubangan tempat mandinya kerbau. Entah siapa nanti yang akan bertanggung jawab akan hal ini, enatah siapa yang bertanggung jawab meningggalkan kehancuran ke generasi berikutnya. Tak adakah lagi yang mau memperbaiki keadaan samosir, sudah kemana semua putra-putri yang katanya berbakti pada bangsa. Kemana semua orang-orang pintar itu ?

Apakah mereka sudah lupa rasanya “gadong”  ?  sudah lupakah dengan “mangombak” ? sudah lupakah dengan dekke jair ? ataukah lupa dengan marlange di tao toba ?

mungkin memang ya, tak kenal lagi sang-sang, yang dikenal hanyalah Mc Donald, atau KFC atau hanamasa. Atau bahkan makanan favorit sashimi, bah ternyata memang betul-betuk lupa pada “naniura”.

Sekarang ini Danau toba sudah hampir hancur, tinggal nunggu waktu saja semuanya akan hilang. Tak ada lagi namanya samosir, tak ada lagi danau toba. Yang dipelajari generai berikutnya hanyalah sejarah, sejarah yang mengatakan bahwa dulu di daerah sumaetra ada sebuah danau yang bernama toba.

Foto-fotonya akan ada di dalam museum, akan ada di buku, akan ada terimpan dalam komputer. Dan kita tak pernah jumpa wujudnya, danau toba bukanlah warisan nenek oyang kita melainkan hanyalah titipan anak cucu kita.

Jangan tinggalkan air mata buat generasi selanjutnya, tinggalkanlah mata air yang pada nantinya memberikan kehidupan manusia.

ket :

gadong = ubi
mangombak=mencangkul
dengke jair = ikan mujahir
marlange=berenang
naniura= makan daging mentah+bumbu

beberapa foto yang akan ada di museum masa depan :


samosir-dulu

judul koleksi museum : Zaman dahulu ada Pulau ditengan danau, Pulau Samosir dan Danau Toba

sam

samosir22

yang-tertinggal-copy

February 23, 2009 - Posted by | Uncategorized

17 Comments »

  1. kesadaran dari generasi muda batak di perkotaan diperlukan.
    bagaimana cara menggugah hati mereka yang berpendidikan tinggi untuk membagikan ilmunya bagi “saudara-saudaranya” nun jauh di pulau samosir.

    saya berangan-angan, pernahkah terbersit di benak orang-orang batak yang datang ke pulau samosir untuk berlibur, bahwa keadaan pulau samosir harusnya tidak begini. orang batak yang katanya bermental baja dan berkemauan keras, sukses di perantauan namun lupa akan kampungnya.

    saya kira bagaimana cara membangun kesadaran itu. hal yang pantas dijadikan pertanyaan.

    keep up the good work. boleh mampir ke blog saya, ada bercerita tentang kecintaan akan samosir dan danau toba.

    sukses!

    Comment by jess | March 3, 2009 | Reply

  2. @jess
    kesadaran generasi muda tentulah belum cukup tanpa dukungan orang tua yang sudah banyak makan garamnya dunia. makin banyak pengalaman yang dibagi mungkin akan membentuk karakter yang baik pula.

    saya sangt setuju dengan jess, bagaimana caranya membangun kesadaran.

    mungkin itulah tujuan dibuatnya blog ini.

    Comment by samosirberubah | March 17, 2009 | Reply

  3. Horas.
    mantap blognya
    boa kabar di huta ??? sehat do hutaku Baligea???
    mauliate parjolo…/
    molo boi kirim jolo bah alamat na lengkap PLTA sigura-gura manang alamta Pt INALUM
    lengkap da..TU email hu nadiginjangi ima kirim oK Tulang……..gbu

    Comment by bung Nadeak | April 8, 2009 | Reply

  4. buat tmn album med kt msh prlu bnyk tmn terutama di luar daerah pangururan karna bukan hny pangururan yg prlu perubahan tetapi seluruh samosir

    Comment by donal | April 18, 2009 | Reply

  5. Horas..
    Tu hita sude na aka par Samosir,,

    Memang seharusnya Pulo Samosir Bangkit dan menjadi tempat Pariwisata yang unggul di Indonesia terlebih di dunia..,

    Maka itu para generasi muda dan para pangarato ( perantau )
    untuk membangun Pulo Samosir Yg seperti saya sampaikan di atas.
    Saya sangat bangga menjadi CuCu dari orang Samosir,,
    Karena bonapsogit opunta di Simanindo Sinapuran ..,

    Dan untuk mencapai yang semua kita harapkan ,,
    ada 1 yang penting ..
    yaitu mendeklarasikan Provinsi Tapanuli,,.
    asa jadi bonanipasogitta..

    Horas…

    Comment by Antonius Sihaloho | April 21, 2009 | Reply

  6. Perubahan Samosir…? dengan sendirinya sudah berubah, seiring dengan cengkraman modernisasi yang melanda. perlahan-lahan menggerogoti nilai2 budaya “tokka” yang dulu mengajarkan kita sesuatu yang tidak boleh kita lakukan, tapi sekarang semuanya serba relatif…” aha huroa, ise huroa, adong na keberatan” ini bukan hanya sebagai bahasa “parmitu” lagi tetapi sudah menjadi pola hidup sehari-hari yang seenaknya berprilaku merusak, mencemari keindahan yang dulu sama-sama kita banggakan.

    Merubah Samosir sebenarnya adalah usaha memperbaharui hati semua orang Samosir dari bahaya HOTEL (hosom,teal,elat late) dengan terang Firman Tuhan yang membumi dalam nilai budaya Batak seperti “Dalihan Natolu”

    Perubahan itu akan saya mualai dari diri saya dan keluarga saya…

    Comment by Walt'S | April 25, 2009 | Reply

  7. Bukan hanya pulau Samosir yang hilang keindahannya dan juga bukan danau Toba apabila tidak dijaga kelestariannya Bukankah harus dipikirkan dampak kerusakan lingkungan pada genetik suku Batak dan seluruh penghuni sekitar danau Toba? Bukankah setiap daerah, kampung, kecamatan sekitar Danau Toba akan kehilangan potensinya apabila tidak dipikirkan penanggulangan kerusakan yang terjadi dan kenanganku akan kampung halamanku di pinggir Danau yang indah yang setiap hari menghasilkan protein tinggi dengan ikan-ikan yang sehat dan sepanjang hari berendam di airnya yang segar tidak membuat kulitku gatal-gatal (seperti kolam renang.
    Apa yang dapat “kita” lakukan buat “negeri indah” itu tidak hilang dari sejarah dunia..Apa yang dapat kita lakukan? Apakah Pemerintah memiliki kebijakan yang mendukung kelestarian alam kita ? Kalau tidak mengapa tidak dari diri kita sendiri.
    Bukan saatnya kita menunggu orang lain membenahi kampung halaman kita tapi diri kita sendiri seperti slogan yang sangat bagus dari orang Batak “MASIPATURE HUTANA BE” Jangan biarkan itu sebagai slogan tetapi sesuatu yang di wujudkan dalam perilaku sehari-hari terlebih setiap orang yang tinggal di sekitar Danau Toba..Horas

    Comment by Rosalina Tambunan | June 21, 2009 | Reply

  8. Sebaiknya daerah2 pariwisata diluar jawa jangan terlalu digalakan sebab kasihan nanti pulau jawa dan bali punya saingan. sebaiknya pariwisata indonsia adalah jawa dan bali saja.sebab itu rencana pemerintah sejak dari jaman orde baru dulu. indonesia adalah jawa bali, jawa bali adalah indonesia. daerah lain tdk usah diperkenalkan

    Comment by gabrielfuad | August 4, 2009 | Reply

  9. horas….
    perantau atau pelajar2 dari samosir hendak menjaga kelestarian lingkungan samosir,jangan kita mengotori “huta hatubuanta”.

    kesadaran menjaga dan melestarikan lingkungan bagi para muda/mudi dan orang yang tinggal di huta juga tidak ada.terutama “danau toba kita yang indah”dulu danau itu sangat indah dipandang mata tapi saat ini,bukan hanya sakit mata memndangnya tapi juga sakit perut meminumnya karena begitu byk limbah yang membuat air danau toba jadi tercemar.

    Jadi kwn2 sadarlah dan mari kita menjaga keindahan danau kita “Danau toba”.

    Comment by Nurhayati nainggolan | September 5, 2009 | Reply

  10. horas ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

    Comment by meytha | December 10, 2009 | Reply

  11. memang susah untuk membuat sebuah pembangunan yang berwawasan lingkungan. hal itu yang terjadi di danau toba kita sekarang ini. semoga tulisan ini bisa membawa dampak positif bagi danau toba, samosir, sumatera utara, dan kita semuanya……

    Comment by Only One | December 11, 2009 | Reply

  12. Horas……
    mauliate di laetta nampuna blok on
    saat ini yang perlu kita tanya adalah diri kita apa yang sudah aku buat untuk menjaga kelestarian samosir dan tao toba jangan memnutut apa yang sudah diperbuat orang lain.sebagai contoh.Sejauh mana kita mempengaruhi mental sebagian halak hita natinggal di bona pasogit yang selalu membabat / membakar hutan di sekitar danau toba dengan alasan yang macam2 tanpa memikirkan dampaknya?Di hamu angka dongan molo mulak hita tubona pasigit mari kita memberikan wejagan terhadap mereka mereka yang hanya memikirkan hepeng. mauliate semoga bermanfaat.

    Comment by jonni sihombing | January 27, 2010 | Reply

  13. Horas bah.. Berdayakan dulu masyarakat yang berdomisili di kawasan danau toba, serta komitmen daerah yang jelas, jangan mau untungnya aja yang di perhatikan akan tetapi kwalitasnya di abaikan
    Aku Cinta Danau Toba

    Comment by lae chandra | March 9, 2010 | Reply

  14. danau tb alam nya sngt luas andindahjg lah keindahan dnu tb

    Comment by sela | March 21, 2010 | Reply

  15. jangan km mersk lngkungn km sendr oce

    Comment by sela | March 21, 2010 | Reply

  16. horas bah????????
    pulo samosir yang sngt indah ,hrs trus dilestarikan .

    Comment by silvia | June 23, 2010 | Reply

  17. Tu hamu sude :
    Oppung Baoa/Boru , Amang/Inong , Tulang , Amang boru , Haha/anggi dohot Ito/Lae , na adong di pangarantoan unang lupa hamu mangendehen … O…Tano Batak … terus disambung muse ende Pulau Samosir . molo benar2 do di resapi hamu endei… pasti do tergugah roha, naeng mulak tu Huta apalagi molo hita na Lahir & magodang disan dope .
    Horas….. Horas… di hita sasudena

    Comment by Rustam Situngkir | September 30, 2010 | Reply


Leave a comment